Psychologi Stress Theories

Pada konteks kajian psikologi , stres adalah perasaan tegang dan tertekan secara emosional. Stres adalah salah satu jenis rasa sakit psikologis . Sedikit stres mungkin diinginkan, bermanfaat, dan bahkan sehat. Stres positif membantu meningkatkan kinerja atletik. Itu juga memainkan faktor dalam motivasi, adaptasi, dan reaksi terhadap lingkungan.  Namun, stres yang berlebihan dapat menyebabkan cedera tubuh. Stres dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, maag dan penyakit mental seperti depresi dan juga memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Gejala Stres dapat bersifat eksternal dan terkait dengan lingkungan, tetapi juga dapat disebabkan oleh persepsi internal yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan atau emosi negatif lainnya di sekitar suatu situasi, seperti tekanan, ketidaknyamanan, yang kemudian mereka anggap menimbulkan stres. Setidaknya ada empat variasi stress, yaitu pada satu sumbu ia menemukan stres yang baik (eustress) dan stres buruk (distress). Di sisi lain adalah over-stress (hyperstress) dan understress (hypostress). Selye menganjurkan untuk menyeimbangkan ini: tujuan akhirnya adalah menyeimbangkan hyperstress dan hypostress dengan sempurna dan memiliki sebanyak mungkin eustress. Eustress terjadi ketika seseorang memandang stresor sebagai hal yang positif.

Stres merupakan respons yang tidak spesifik. Ini netral, dan yang bervariasi adalah tingkat tanggapannya bagaimana mereka memandang situasinya. Maka dalam hal ini stress dapat didefinisikan  sebagai “hasil nonspesifik yaitu, umum dari setiap tuntutan pada tubuh, baik efek mental atau somatik. Ini termasuk definisi medis tentang stres sebagai tuntutan fisik dan definisi stres sehari-hari sebagai tuntutan psikologis. Stresor pada dasarnya bersifat netral yang berarti bahwa penyebab stres yang sama dapat menyebabkan stres. Perbedaan dan respons individual lah yang menyebabkan stres atau eustress.

Stresor lebih mungkin mempengaruhi kesehatan individu ketika mereka kronis, sangat mengganggu, atau dianggap tidak terkendali. Dalam psikologi , peneliti umumnya mengklasifikasikan berbagai jenis stres menjadi empat kategori yaitu :

1.Krisis / bencana

Jenis stresor ini tidak terduga dan tidak dapat diprediksi dan di luar kendali individu. Contoh krisis dan bencana meliputi; bencana alam yang menghancurkan seperti banjir besar, gempa bumi, perang, pandemi, dan lain-lain. Meskipun jarang terjadi, jenis pemicu stres ini biasanya menyebabkan banyak tekanan dalam hidup seseorang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Stanford University menemukan bahwa setelah bencana alam, mereka yang terkena dampak mengalami peningkatan tingkat stres yang signifikan.

2.Peristiwa hidup

Peristiwa ini, baik positif maupun negatif, dapat menimbulkan rasa tidak pasti dan ketakutan, yang mana pada akhirnya akan menimbulkan stres. Contoh umum peristiwa besar dalam hidup meliputi: pernikahan , kuliah , kematian orang yang dicintai, kelahiran anak, perceraian , pindah rumah, dan lain lain.

3.Kerepotan sehari-hari / microstressor

Seringkali, jenis pemicu stres ini mencakup konflik dengan orang lain. Stres harian, bagaimanapun, berbeda untuk setiap individu, karena tidak semua orang menganggap peristiwa tertentu sebagai stres. Misalnya, kebanyakan orang merasa berbicara di depan umum membuat stres, namun, politisi berpengalaman kemungkinan besar tidak akan melakukannya. Keributan sehari-hari adalah jenis stresor yang paling sering terjadi pada kebanyakan orang dewasa. Frekuensi kerepotan yang tinggi menyebabkan stresor ini memiliki efek fisiologis paling besar pada individu. Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada korelasi yang kuat antara individu yang menilai kerepotan mereka sangat intens dan tingkat kematian yang tinggi. Persepsi seseorang tentang penyebab stres harian dapat memiliki efek modulasi pada dampak fisiologis penyebab stres harian.

4.Stres lingkungan

Seperti yang tersirat dari namanya, ini adalah stresor tingkat rendah global (bukan individu) yang merupakan bagian dari lingkungan latar belakang. Mereka didefinisikan sebagai pemicu stres yang “kronis, bernilai negatif, tidak mendesak, dapat dilihat secara fisik, dan tidak dapat diatasi oleh upaya individu untuk mengubahnya, contoh umum penyebab stres lingkungan adalah polusi, kebisingan, kepadatan, dan lalu lintas. Berbeda dengan tiga jenis stresor lainnya, stresor lingkungan dapat tetapi tidak harus berdampak negatif pada stres tanpa kesadaran. Dengan demikian, mereka rendah pada apa yang disebut Stokols arti-penting perceptual.

 1,609 total views,  2 views today