Biological Stres Theories
Membahas tentang Stres, adalah fenomena psikofisik yang bisa dialami oleh setiap orang tanpa pandang bulu mulai dari anak-anak sampai orang tua. Pada umumnya stres dapat disimpulkan sebagai perasaan tidak nyaman atau tertekan yang menyerang fisik maupun psikis individu. Stres bisa terjadi karena berbagai faktor. Salah satu pemicu yang mengganggu kestabilan (stres) adalah faktor biologis yang meliputi:
1. Faktor Genetika
Faktor genetika merupakan salah satu pemicu stres dimana faktor-faktor ini berkembang sebelum lahir yang bisa saja mengganggu proses perkembangan janin dalam kandungan. Seperti ibu hamil yang suka mengkonsumsi makanan tidak sehat, merokok, meminum alkohol akan bisa merusak perkembangan janin seperti ketidak berfungsian organ maupun tingkah laku abnormal.
2. Pengalaman Hidup
Setiap Pengalaman individu yang dialami semenjak masa anak-anak hingga dewasa bisa melahirkan stres pada individu. Misalnya seorang remaja mengalami putus cinta sehingga mengakibatkan stres pada dirinya. Hal ini terjadi karena individu ini belum mampu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan perasaan independen.
3. Tidur
Aktivitas Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia. Apabila kebutuhan ini tidak terenuhi secara maksimal maka akan berakibat kurang baik pada dirinya. Kurang tidur bisa saja berdampak pada turunnya tingkat konsentrasi serta ganggan halusinasi. Yang bila terjadi secara berkepanjangan akan menagkibatkan stres.
4. Diet
Kebutuhan setiap individu memerlukan nutrisi yang seimbang pada dirinya. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh serta mengagganggu kadar gula darah yang dapat menimbulkan stres. Apalagi diet yang berlebihan bisa juga memicu penyakit tertentu seperti kanker dan stroke.
5. Postur Tubuh
Ukuran/Postur tubuh sering dianngap sebagai refleksi sikap-sikap emosional tertentu. Postur tubuh yang ideal bisa merefleksikan sikap percaya diri. Namun sebaliknya postur tubuh yang tidak ideal merefleksikan kurang percaya diri. Dengan ketidak percayaan diri individu inilah bisa membuat salah seorang individu mengalami stres.
Stres bisa saja berdampak positif maupun negatif. Tergantung bagaimana seorang individu mampu menyikapi realita yang teradi pada dirinya. Stres akan berdampak positif ketika stres ini mampu membangkitkan individu dalam sagala hal serta dapat menghasilkan hal baru yang sebelumnya belum pernah ada. Namun akan berdampak negatif karena stres dapat membuat individu menjadi tidak percaya diri, mudah marah, darah tinggi bahkan stroke. Jadi terserah individu kemana dampak stres akan direfleksikan. Bangkit dan menjadi pribadi baru atau tetap diam dalam keterpurukan (stres)
1,352 total views, 2 views today